Review dan Sinopsis Film Black Widow
loading...
A
A
A
Black Widow adalah penantian panjang para penggemar Natasha Romanoff di Marvel Cienmatic Universe (MCU) . Setelah tertunda lebih dari satu tahun akibat pandemi, film solo yang dibintangi Scarlett Johansson itu akhirnya bisa tayang di bioskop. Film ini juga bisa dinikmati di bioskop dan layanan streaming Disney+ Hotstardengan akses premier.
Sejak diperkenalkan pada 2010 lewat film Iron Man 2 , sosok Black Widow telah menarik banyak penggemar. Film solonya ini adalah penantian yang panjang. Setidaknya, ini adalah penghormatan bagi kiprah Natasha sebagai anggota Avengers. Sebagai catatan, Natasha sudah mati di Avengers: Endgame setelah mengorbankan diri agar Clint Barton bisa membawa pulang Batu Jiwa dari Vormir ke Bumi.
Berlatar setelah peristiwa di Captain America: Civil War , Black Widow mengisahkan sepak terjang Natasha yang menjadi buronan Pemerintah Amerika Serikat (AS) setelah membelot membantu Steve Rogers kabur. Selepas dari Amerika, Natasha pergi menyepi ke Norwegia. Di sana, atas bantuan seorang teman, dia berusaha menata hidup jauh dari hiruk pikuk dan kegaduhan kota besar. Namun, itu tidak terlangsung lama.
Ketika hendak membeli bahan bakar untuk diesel yang menyokong listrik rumah mobilnya, Natasha diserang. Mobilnya nyaris terjungkal ke sungai. Natasha pun berusaha membela diri. Dia menghadapi lawannya yang ternyata adalah Taskmaster. Natasha tidak mengenalnya. Namun, dalam pertempuran itu, Natasha tahu kalau Taskmaster mengincar sebuah koper mini yang ada di jok belakang mobilnya. Natasha berusaha menyelamatkan diri dan koper yang ternyata berisi serum yang belum diketahui isinya itu.
Setelah Natasha lolos dari incaran Taskmaster, dia mengamati tabung-tabung serum tersebut. Di dalamnya, terselip foto yang memperlihatkan dirinya yang masih kecil beserta adiknya, Yelena Belova. Natasha pun pergi ke Budapest untuk mencari adiknya tersebut.
Bukan sambutan ramah yang dia terima dari Yelena, tapi malah serangan. Keduanya pun baku hantam. Natasha kemudian menanyakan tentang serum itu kepada Yelena. Keduanya sempat berbicara sebentar. Namun, mereka kemudian diserang sepasukan Black Widow yang memburu Yelena karena dianggap telah membelot. Dari Yelena, Natasha tahu bahwa serum itu bisa membuat para Black Widow yang berada di bawah pengaruh Dreykov, pemimpin Red Room—tempat Black Widow diprogram.
Kenyataan itu membuat Natasha bertekad untuk menggulingkan Red Room. Meskipun yakin kalau Dreykov sudah tewas, tapi keberadaan para Black Widow yang memburunya dan Yelena membuat Natasha bertekad untuk menghancurkan Red Room dan menyadarkan para Black Widow tersebut. Karenanya, Natasha pun membutuhkan bantuan ‘keluarganya’. Tak hanya Yelena, tapi dia juga butuh ‘ayahnya’, Alexei alias Red Guardian. Di tengah perjalanan, Natasha sadar, masa lalu kini kembali menghantuinya dan dia harus menghadapinya.
Tak hanya mengisahkan tentang sepak terjang Natasha ketika menjadi buronan, film ini juga akan membawa penonton untuk sedikit melihat masa lalu Natasha. Pada 1995, Natasha adalah ABG yang tinggal bersama ‘keluarganya’, yaitu Alexei (ayah), Melina (ibu) dan Yelena (adik). Namun, tak satu pun dari mereka punya hubungan darah. Mereka tinggal di Ohio sebagai agen rahasia Rusia. Ketika identitas mereka ketahuan, keluarga itu pun lari keluar dari Amerika. Sayang, Melina tertembak dan diperkirakan tidak selamat. Sementara, Natasha dan Melina dikirim kembali ke Red Room untuk menjalani pemrograman.
Sepanjang 2 jam 14 menit, Black Widow menyajikan tontonan yang cukup menegangkan sejak awal. Film ini dipenuhi aksi-aksi pertempuran baik dengan tangan kosong dan senjata dalam skala tinggi. Pertarungan satu lawan satunya pun cukup seru dan intens untuk disaksikan. Namun, Cate Shortland juga menyelipkan banyak emosi di dalamnya. Dramanya tidak terlalu ditonjolkan, tapi emosi di dalamnyalah yang membuat film ini lebih terasa gregetnya.
Pertempuran yang diperlihatkan pun tak cukup hanya di darat. Namun, juga di menembus udara. Adegan Natasha ABG menerbangkan pesawat setelah Melina tertembak dan Alexei harus menghalau polisi Ohio yang mengejar mereka pun cukup seru. Selain itu, adegan ketika Natasha dan Yelena berusaha membawa kabur Alexei dari penjara dengan helikopter tua pun cukup menarik untuik disimak.
Pertarungan di daratan yang melibatkan Natasha dan Yelena tak kalah seru. Adegan kejar-kejaran dengan sepeda motor dan mobil di tengah kota membuat film ini terasa seperti film mata-mata betulan. MCU memang pernah melakukan ini di film Captain America, Avengers atau pun Iron Man. Namun, Black Widow membuat pertaruhannya lebih tinggi. Aksi kebut-kebutannya terbilang lebih intens dengan melibatkan kendaraan lapis baja sebagai salah satu kendaraan yang terlibat dalam aksi tersebut.
Black Widow juga menunjukkan kemampuan para agen perempuan buatan Red Room ini dalam aksi mata-mata. Kecerdasan dan kecermatan strategi perang pun menjadi hal utama bagi Natasha dan teman-temannya untuk mengalahkan Red Room. Belum lagi, mereka pun harus dengan cermat memilih momen untuk bergerak.
Sejak diperkenalkan pada 2010 lewat film Iron Man 2 , sosok Black Widow telah menarik banyak penggemar. Film solonya ini adalah penantian yang panjang. Setidaknya, ini adalah penghormatan bagi kiprah Natasha sebagai anggota Avengers. Sebagai catatan, Natasha sudah mati di Avengers: Endgame setelah mengorbankan diri agar Clint Barton bisa membawa pulang Batu Jiwa dari Vormir ke Bumi.
Berlatar setelah peristiwa di Captain America: Civil War , Black Widow mengisahkan sepak terjang Natasha yang menjadi buronan Pemerintah Amerika Serikat (AS) setelah membelot membantu Steve Rogers kabur. Selepas dari Amerika, Natasha pergi menyepi ke Norwegia. Di sana, atas bantuan seorang teman, dia berusaha menata hidup jauh dari hiruk pikuk dan kegaduhan kota besar. Namun, itu tidak terlangsung lama.
Ketika hendak membeli bahan bakar untuk diesel yang menyokong listrik rumah mobilnya, Natasha diserang. Mobilnya nyaris terjungkal ke sungai. Natasha pun berusaha membela diri. Dia menghadapi lawannya yang ternyata adalah Taskmaster. Natasha tidak mengenalnya. Namun, dalam pertempuran itu, Natasha tahu kalau Taskmaster mengincar sebuah koper mini yang ada di jok belakang mobilnya. Natasha berusaha menyelamatkan diri dan koper yang ternyata berisi serum yang belum diketahui isinya itu.
Setelah Natasha lolos dari incaran Taskmaster, dia mengamati tabung-tabung serum tersebut. Di dalamnya, terselip foto yang memperlihatkan dirinya yang masih kecil beserta adiknya, Yelena Belova. Natasha pun pergi ke Budapest untuk mencari adiknya tersebut.
Bukan sambutan ramah yang dia terima dari Yelena, tapi malah serangan. Keduanya pun baku hantam. Natasha kemudian menanyakan tentang serum itu kepada Yelena. Keduanya sempat berbicara sebentar. Namun, mereka kemudian diserang sepasukan Black Widow yang memburu Yelena karena dianggap telah membelot. Dari Yelena, Natasha tahu bahwa serum itu bisa membuat para Black Widow yang berada di bawah pengaruh Dreykov, pemimpin Red Room—tempat Black Widow diprogram.
Kenyataan itu membuat Natasha bertekad untuk menggulingkan Red Room. Meskipun yakin kalau Dreykov sudah tewas, tapi keberadaan para Black Widow yang memburunya dan Yelena membuat Natasha bertekad untuk menghancurkan Red Room dan menyadarkan para Black Widow tersebut. Karenanya, Natasha pun membutuhkan bantuan ‘keluarganya’. Tak hanya Yelena, tapi dia juga butuh ‘ayahnya’, Alexei alias Red Guardian. Di tengah perjalanan, Natasha sadar, masa lalu kini kembali menghantuinya dan dia harus menghadapinya.
Tak hanya mengisahkan tentang sepak terjang Natasha ketika menjadi buronan, film ini juga akan membawa penonton untuk sedikit melihat masa lalu Natasha. Pada 1995, Natasha adalah ABG yang tinggal bersama ‘keluarganya’, yaitu Alexei (ayah), Melina (ibu) dan Yelena (adik). Namun, tak satu pun dari mereka punya hubungan darah. Mereka tinggal di Ohio sebagai agen rahasia Rusia. Ketika identitas mereka ketahuan, keluarga itu pun lari keluar dari Amerika. Sayang, Melina tertembak dan diperkirakan tidak selamat. Sementara, Natasha dan Melina dikirim kembali ke Red Room untuk menjalani pemrograman.
Sepanjang 2 jam 14 menit, Black Widow menyajikan tontonan yang cukup menegangkan sejak awal. Film ini dipenuhi aksi-aksi pertempuran baik dengan tangan kosong dan senjata dalam skala tinggi. Pertarungan satu lawan satunya pun cukup seru dan intens untuk disaksikan. Namun, Cate Shortland juga menyelipkan banyak emosi di dalamnya. Dramanya tidak terlalu ditonjolkan, tapi emosi di dalamnyalah yang membuat film ini lebih terasa gregetnya.
Pertempuran yang diperlihatkan pun tak cukup hanya di darat. Namun, juga di menembus udara. Adegan Natasha ABG menerbangkan pesawat setelah Melina tertembak dan Alexei harus menghalau polisi Ohio yang mengejar mereka pun cukup seru. Selain itu, adegan ketika Natasha dan Yelena berusaha membawa kabur Alexei dari penjara dengan helikopter tua pun cukup menarik untuik disimak.
Pertarungan di daratan yang melibatkan Natasha dan Yelena tak kalah seru. Adegan kejar-kejaran dengan sepeda motor dan mobil di tengah kota membuat film ini terasa seperti film mata-mata betulan. MCU memang pernah melakukan ini di film Captain America, Avengers atau pun Iron Man. Namun, Black Widow membuat pertaruhannya lebih tinggi. Aksi kebut-kebutannya terbilang lebih intens dengan melibatkan kendaraan lapis baja sebagai salah satu kendaraan yang terlibat dalam aksi tersebut.
Black Widow juga menunjukkan kemampuan para agen perempuan buatan Red Room ini dalam aksi mata-mata. Kecerdasan dan kecermatan strategi perang pun menjadi hal utama bagi Natasha dan teman-temannya untuk mengalahkan Red Room. Belum lagi, mereka pun harus dengan cermat memilih momen untuk bergerak.